Efek Pembebanan
Bila sebuah volmeter dihubungkan antara dua titik di
dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, dia bertindak sebagai shunt bagian
rangkaian sehingga memperkecil tahanan ekivalen bagian rangkaian tersebut.
Berarti volmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari
yang sebenarnya sebelum dihubungkan. Efek ini disebut efek pembebanan instrumen
yang terutama disebabkan oleh sensitivitas rendah.
Amperemeter dan
Voltmeter
A. DEFENISI
1. Amperemeter / Ampere
Meter
Amperemeter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh
teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer
gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat
atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada
rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan
dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja
sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang
selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan
jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya.
2. Voltmeter / Volt
Meter
Voltmeter adalah suatu
alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat
multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter
berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan
timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut
akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus
listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan
jarum yang terjadi.
Voltmeter dapat dibuat
dari sebuah galvanometer dan sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri.
Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan
batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang
lebih besar dari nilai standarnya.
B. GAMBAR
Gambar
Amperemeter
Gambar
Voltmeter
C. BAGIAN-BAGIAN ALAT
Amperemeter dan
voltmeter terdiri dari beberapa bagian antara lain :
• Jarum penunjuk skala
(pada amperemeter analog)
Jarum ini terpasang
pada kumparan yang bergerak (moving coil) sehingga dapat bergerak berdasarkan
peredaran arus yang masuk dalam moving coil. Jarum tersebut mempunyai fungsi
penunjuk besaran aus yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang
sesuai dengan besaran yang diukur.
• Probe
Berfungsi untuk
menentukan polaritas amperemeter. Selain itu probe juga digunakan untuk
menentukan kutub positif amperemeter.
• Kalibrator
Berfungsi untuk
menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada anga nol (0) dengan
tepat,segaris dengan jarum penunjuk skala.
• Ground
Berfungsi untuk
menentukan kutub negatif dari amperemeter.
• Cermin pemantul
Berada pada papan skala
yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan pembacaan skala.
D. FUNGSI
1. Amperemeter / Ampere
Meter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter
biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah
dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.
2. Voltmeter / Volt
Meter
Voltmeter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik. Voltmeter biasanya
disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau peralataan
listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber
tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus dihubungkan
ke terminal positif voltmeter,dan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial
lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif voltmeter.
E. CARA KERJA
1. Amperemeter / Ampere Meter
-Amperemeter : dirangkai secara seri terhadap rangkaian
elektronik
-Voltmeter : diangkai secara paralel kabel merah
untuk term +...hitam term –
-kabel merah untuk
+,hitam untuk -...untuk pengukuran volt.
-Arus
ac : putar slector posisi ACV untuk pengukuran
tegangn arus bolak-balik pln/berasal dari dinamo.
-Arus dc : putar selector pos DCV untuk
tegangn arus searah dari batere/aki
-Amperemeter : sebelum membaca pastikan selector pada
posisi ampere. Dan rangkaian benar.pada layar digital langsung terlihat
hasil.a,layar analog :perhatikan skla ampere dari angka nol - anka tertentu
amati jarum pada posisi skala brp..
-Volt : Pilih ACV ato DCV masing2
mmliki skala dgn angka berbeda 10,50...jika untuk pemakaian volt kecil pilih yg
paling kecil...jika saat pengukuran jarum pada posisi maksimal,maka perlu
diubah skala yang lebih besar.
2. Voltmeter / Volt
Meter
Pada Multimeter analog
tipe CX506, batas ukur (/range/) terendah adalah 3 Volt, dengan demikian, jika
batas ukur (/range/) diletakkan pada posisi 3 DCV Multimeter mampu mengukur
tegangan dari baterai kering//dry cell/ (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih
akurat ketimbang ada batas ukur (/range/) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP 10D
merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (/range/) tegangan (ACV-DC);
10V/50V/250V/500V/1000V.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan ukur dan
batas ukur (/range/). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus
berada pada posisi ACV, dan batas ukur (/range/) pada angka 250 ACV. Hal yang
sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah penting untuk
diperhatikan adalah faktor keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus
kabel penyidik (/probes/).
Dalam
mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan
pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik
(probes) warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-). Untuk
mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel penyidik (probes) boleh
bolak balik, karena
pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub
negatip dan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar